This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 06 Juni 2014

Pantai Papuma_ Jember

JemberPantai Papuma, satu lagi pantai yang populer dan tak kalah indahnya di kawasan Jember. Tepat berada di pesisir selatan Jawa Timur, atau lebih tepatnya terletak di desa Lojejer, kecamatan Wuluhan, 45 Km arah selatan kota Jember, pantai Papuma menawarkan nuansa yang sangat indah untuk dikunjungi.
Di sepanjang pantai Papuma terdapat pasir putih yang bersih dan indah, dan memungkinkan para wisatawan asing yang datang untuk berjemur di pantai tersebut. Disamping keindahan alamnya, pantai ini juga kaya akan fauna seperti Biawak, Ayam Alas, burung-burung dengan ragam jenisnya, Babi Hutan, Rusa, Landak dan Trenggiling.
Di pantai ini disediakan beberapa sarana pendukung bagi mereka yang ingin menikmati suasan Papuma lebih lama, seperti penginapan dan bumi perkemahan. Saat matahari terbenam, suasana di pantai Papuma akan semakin indah untuk dinikmati. Senja yang temaram dan desir laut yang semakin bergemuruh menimbulkan suasan drmatis yang enggan untuk ditinggalkan.
 Perlu diketahui, untuk menuju ke Tanjung Papuma kita tidak bisa menggunakan bis besar mengingat jalannya yang sempit dan menikung tajam serta menanjak curam sekitar 45 – 50 derjatat. Namun pihak pengelola telah menyediakan kendaraan ojek bagi mereka yang terlanjur naik bis besar. Tentu saja harus membayar tersendiri di luar harga karcis masuk seharga Rp 12.500,- per orang.
Satu hal yang masih perlu diperhatikan oleh pengelola adalah tentang kebersihan lingkungan. Memasuki Tanjung Papuma pengelola berpesan kepada pengunjung untuk meninggalkan kenangan dan bukan sampah. Namun tempat sampah yang tersedia kurang mencukupi dengan pantai yang bisa dikunjungi lebih dari tiga ribu pengunjung pada hari libur.
Ingin meregangkan otot dan menyegarkan pikiran setelah ditelan rutinitas pekerjaan yang membosankan, Tanjung Papuma salah satu tempat yang tepat untuk dipilih.

13810817822145507729

MENGENALI BERBAGAI BENTUK BENDA DAN KEGUNAANNYA SERTA PERUBAHAN WUJUD YANG DAPAT DIALAMINYA

MENGENALI BERBAGAI BENTUK BENDA
DAN KEGUNAANNYA SERTA PERUBAHAN WUJUD
YANG DAPAT DIALAMINYA

1.      SIFAT-SIFAT BENDA
Setiap benda mempunyai sifat yang berbeda dengan benda lainnya. Misalnya sifat meja berbeda dengan sifat cermin, sifat kain berbeda dengan sifat plastik, dan sebagainya. Dengan melihat, meraba atau memegang suatu benda, kita akan dapat mengetahui sifat-sifat suatu suatu benda. Sifat-sifat suatu benda antara lain ada yang halus, kasar, lunak, basah, bahkan ada benda yang bercahaya. Maka dari itulah benda dapat dibedakan menjadi 3 wujud yaitu : benda padat, benda cair, dan gas. Masing-masing wujud benda memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat tertentu tersebut dapat dilihat, diantaranya dari bentuk dan isinya.
Perhatikan contoh berikut :
a.        
Meja → termasuk pada benda padat
b.       Balon → termasuk benda gas
c.       Air
 
Gelas berisi air → termasuk pada benda cair


PENGERTIAN
v  Benda padat : benda yang berwujud padat dan mempunyai bentuk dan besar yang selalu tetap
v  Benda cair : bentuknya berubah-ubah sesuai dengan tempatnya, tetapi isinya selalu tetap
v  Benda gas : selalu mengisi ruangan yang ditempatinya, bentuk dan isi gas selalu berubah-ubah

SIFAT-SIFAT BENDA

1.      Sifat-sifat benda padat
a.       Bentuk benda padat selalu tetap. Artinya jika benda itu dipindahkan kemana pun, bentuknya tidak akan berubah
b.      Besar benda padat selalu tetap. Artinya jika benda itu dipindahkan kemanapun, besarnya selalu tetap

2.      Sifat-sifat benda cair
a.    Bentuknya selalu berubah menyesuaikan bentuk wadahnya. Artinya, jika air dimasukkan kedalam botol maka bentunya akan seperti botol. Jika air dimasukkan kedalam gelas maka bentuknya akan seperti gelas. Demikian seterusnya.
b.    Volumenya selalu tetap. Misalnya air didalam gelas yang memiliki volume 50 ml dimasukkan kedalam botol maka volume air didalam botol masih tetap 50ml
Selain air contoh benda cair yang lain adalah kecap, sirup, alkohol, dan minyak.

3.      Sifat-sifat benda gas
a.    Bentuk benda gas selalu berubah sesuai dengan bentuk wadahnya. Artinya bila udara berada didalam botol, maka bentuk udara tersebut akan seperti botol
b.    Volume benda gas selalu berubah dan memenuhi ruangan yang ditempatinya. Artinya, bila udara berada didalam botol maka volume udara tersebut akan sama dengan volume botol.

2.      PERUBAHAN SIFAT BENDA
Benda dapat mengalami perubahan disebabkan oleh banyak hal. Perubahan dapat terjadi dengan sendirinya, dapat pula terjadi karena disengaja. Penyebab perubahan tersebut, anatara lain : umurnya makin tua, adanya penyakit, mengalami pendinginan, pengeringan, pembakaran, perpindahan dan sebagainya. Manusia, hewan, dan tumbuhanpun dapat mengalami atau menyebabkan perubahan.


A.     FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN BENDA
Bentuk benda dapat berubah jika suhunya berubah. Benda padat dapat berubah menjadi benda cair jika dipanaskan. Benda cair dapat berubah menjadi benda gas jika dipanaskan. Sebagai contoh bongkahan es akan berubah menjadi air jika dipanaskan, dan air tersebut akan berubah menjadi uap jika diteruskan dipanaskan.
Sebaliknya gas dapat berubah menjadi benda cair jika suhunya diturunkan atau didinginkan. Benda cair dapat berubah menjadi benda padat jika didinginkan. Sebagai contoh uap air akan menjadi air jika suhunya turun. Air akan berubah menjadi es jika didinginkan(misalnya dimasukkan ke dalam lemari es)
Perubahan seperti diatas disebut PERUBAHAN FISIKA. Perubahan fisika adalah perubahan sementara. Benda yang mengalami perubahan fisika akan beruba kembali ke bentuk semula jika suhunya dikembalikkan kesuhu semula.

Perubahan yang terjadi pada suatu benda, menunjukkan ada sesuatu yang mengenai atau terjadi pada benda tersebut. Sesuatu yang mengenai atau terjadi merupakan suatu proses atau kejadian dengan hasil tertentu. Proses perubahan pada suatu benda dapat terjadi secara cepat ataupun perlahan-lahan.
B.     PERUBAHAN YANG TERJADI AKIBAT PEMASAKAN
Bahan makanan yang dimasak pasti mengalami perubahan. Bandingkan keadaannya sebelum dan sesudah dimasak. Tentu saja akan mengalami perubahan. Mengapa demikian??? Karena proses pemasakan menyebabkna bahan makanan mengalami perubahan. Perubahan itu meliputi, mentah menjadi matang, keras menjadi lunak, ukurannya berubah, serta warna dan rasa berubah.
Proses pemasakan bahan makanan bebrapa macam anatara lain : menggoreng, merebus, membakar dan mengukus. Proses inilah yang dapat mengubah sifat-sifat suatu benda. Perubahan di atas disebut PERUBAHAN KIMIA. Perubahan kimia adalah perubahan kekal. Benda yang telah mengalami perubahan kimia tidak akan berubah kembali ke bentuk semula.

1.      Telur

Wujud telur sebelum dimasak adalah berupa cairan kental yang tersimpan didalam cangkang berbentuk lonjong. Telur terdiri dari 2 bagian yaitu bagian bening dan bagian yang berwarna kuning cerah. Setelah dimasak misalnya direbus atau digoreng telur menjadi padat dan bagian yang bening menjadi putih.

2.      Daging sapi

Sebelum dimasak daging sapi berwarna merah, segar, kenyal dan licin. Setelah dimasak daging sapi akan berwarna cokelat lebih kaku tetapi lunak.

3.      Sayuran

Bahan makanan berupa sayuran sebelum dimasak tampak segar, kaku dan warnanya terang. Setelah dimasak sayura ini akan menjadi lemas, lunak, dan warnanya menjadi kurang cerah.

3.      BENDA DAN KEGUNAANNYA
Selain berdasarkan wujudnya,benda dapat di bedakan berdasarkan sifatnya.dengan mengetahui sifatnya,kita akan dapat mengetahui keberadaan dan kegunaan suatu benda.misalnya,saat kita minum dan minuman tersebut terasa manis,maka kita akan lamgsung tau bahwa di dalam minuman tersebut terdapat manis.demikian pula saatkita mencium bau minyak wangi.walaupun tidak mengetahui wujudnya,kita dapat memastikan keberadaan minyak wangi disekitar kita.
A.    Sifat-sifat benda yang terbuat dari beberapa macam bahan
Kita telah mengenal bermacam-macam benda.kaca,kayu,kertas dan plastik termasuk benda padat.namun,bahan-bahan tersebut memiliki sifat yang berlainan.
1.      Sifat benda yang terbuat dari kaca
Kaca bersifat tembus pandang ,tidak tembus air,tahan terhadap api,dan tahan lama.namun,kaca tidak tahan benturan sehingga mudah pecah. Benda yang terbuat dari kaca biasanya mudah pecah.
2.      Sifat benda yang terbuat dari kayu
Kayu merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk membuat peralatan rumah tangga.kayu memiliki sifat kuat dan tidak mudah patah.namun,kayu memiliki kekurangan,yaitu mudah rusak oleh air.
Benda yang terbuat dari kayu biasanya kuat dan tahan lama asalkan tidak terkena air maupun api.musuh lain dari kayu adalah rayap.tahukah kamu apa itu rayap?agar tahan lama,benda-benda yang terbuat dari kayu sebiknya dicat atau divernis.
3.      Sifat benda yang terbuat dari kertas
Kertas memiliki kelebihan daripada bahan lain,yaitu lebih ringan.namun benda yang terbuat dari kertas memiliki kelemahan, antara lain, mudah robek, rusak, kotor, terbakar, basah.


4.      Benda yang terbuat dari plastik
Benda yang terbuat dari plastik biasanya bersifat ringan,tenbus pandang,tidak tembus air,dan tahan lama.banyak peralatan rumah tangga terbuat dari plastik. Namun, plastik mudah terbakar dan tidak tahan panas.

B.     KEGUNAAN BENDA YANG TERBUAT DARI BEBERPA MACAM BAHAN

Ø  Kegunaan Benda yang terbuat dari kaca

Kaca merupakan bahan yang keras, jernih, tahan terhadap panas, dan tembus cahaya. Namun kaca mudah pecah. Saat ini benda yang dibuat dari bahan kaca bermacam-macam. Contoh-contoh benda tersebut antara lain : cermin, jendela, lampu, gelas, piring, alat-alat laboratorium, dan komponen elektronik.
Pembuatan jenis-jenis benda yang terbuat dan kaca tersebut tentunya memiliki fungsi masing-masing. Gelas berfungsi sebagai tempat minuman, piring berfungsi sebagai tempat makanan, cermin digunakan orang untuk berkaca, dan sebagainya.

Ø  Kegunaannya benda yang terbuat dari kayu
Kayu adalah bahan untuk membuat bangunan dan peralatan rumah tangga. Contoh benda yang terbuat dari klayu, antara lain meja, kursi, lemari, rak buku, pintu, dan jendela. Meja mempunyai fungsi sebagai tempat untuk meletakkan sesuatu, tempat, atau alas saat kita menulis atau menggambar, tempat piring dan gelas saat kita makan, dan sebagainya.
Ø  Kegunaan benda yang terbuat dari kertas

Kertas merupakan suatu bahan yang berbentuk lembaran. Kertas dibuat dari serat kayu. Kertas digunakan untuk menggambar, menulis, sebagai pembungkus makanan, dan sebagainya. Jenis kertas bermacam-macam, mulai dari kertas buatan tangan yang lembut sampai kertas karton yang keras. Kertas sangat praktis karena dapat didaur ulang setelah idak digunakan. Benda lain yang dibuat dari kertas antara lain : majalah, koran, tisu, kardus makananbuku. Fungsi benda-benda tersebut juga berlainan tergantung dari tujuan pembuatannya.

Ø  Kegunaannya benda yang terbuat dari plastik

Plastik dapat digunakan sebagai pengganti bahan alami,seprti kayu,kulit,atau logam.plastik bersifat tidak menyerap air ,tidak mudah pecah,relatif ringan,dan mudah dibentuk.
Benda-benda yang terbuat dari plastik,antara lain,kantong plastik,gelas,piring,sendok,gayung,jashujan,ember,selang plastik,dan sikat gigi.fungsi masing-masing benda yang terbuat dari plastik juga berlainan.sikat gigi digunakan untuk menyikat gigi kita,gayung digunakan untukmengambil air saat kita mandi,ember digunakan sebagai wadah air dan sebagainya.






DAFTAR ISI


Drs. Priyono dan Titik Sayekti, M.Pd, “Ilmu Pengetahuan Alam” untuk SD dan MI Kelas III. Surakarta : Januari 2007 CV. Grahadi
RIPA (Rangkuman Ilmu Pengetahuan Alam) untuk SD, SMP, SMA, DAN UMUM, Jakarta April 2008 : Pustaka Harapan Kita.
Dan internet

Minggu, 01 Juni 2014

Sempu Island

Pulau Sempu adalah salah satu dari surga panorama wisata Indonesia. Daya tarik Pulau ini adalah sebuah danau alami yang berada di tengah-tengah pulaunya. Danau ini terbentuk dari ganasnya ombak air laut selatan yang masuk melalui celah tebing pembatas pulau yang berlubang di salah satu sisi pulau. Selain itu, pasir yang terdapat di Pulau Sempu sangatlah bersih dan lembut.


Lokasi Pulau Sempu sendiri berada di Pantai (Tempat Pelelangan Ikan) Sendang Biru Kabupaten Malang (Malang Selatan), Propinsi Jawa Timur. Untuk mencapai Pulau ini dari kota Malang anda disarankan membawa kendaraan pribadi roda empat.Jarak dari kota Malang menuju Pulau Sempu sendiri sekitar 69 km. Saat anda sampai di Pantai Sendang Biru, anda harus menyewa perahu boat yang berbiaya sekitar 150 ribu untuk mencapai Pulau Sempu. Jangan lupa, nanti Ibu penjaga perahu akan memberikan nomor hpnya untuk anda hubungi ketika anda bermaksud hendak pulan, dan minta dijemput di tepi Pantai Pulau Sempu.

Berikut saya sajikan terlebih dahulu foto fotonya, artikel akan saya lanjutkan kemudian hari:

Lokasi P. Sempu

Sabtu, 31 Mei 2014

INDIKATOR ALAMI ASAM DAN BASA PADA EKSTRAK MAHKOTA BUNGA MAWAR



INDIKATOR ALAMI ASAM DAN BASA PADA EKSTRAK MAHKOTA BUNGA MAWAR




PAPER






OLEH
INTAN FITRIA MAHARANI
NIS 22837










KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MAN TAMBAKBERAS JOMBANG
PROGRAM IPA
 FEBRUARI 2014



INDIKATOR ALAMI ASAM DAN BASA PADA EKSTRAK MAHKOTA BUNGA MAWAR


PAPER
Diajukan kepada
MAN Tambakberas Jombang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
mengikuti Ujian Kenaikan Kelas



Oleh
Intan Fitria Maharani
NIS 22837




KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MAN TAMBAKBERAS JOMBANG
PROGRAM IPA
FEBRUARI 2014




HALAMAN PERSETUJUAN






Paper oleh Intan Fitria Maharani ini
telah dipriksa dan disetujui untuk diuji.











Jombang, 19 Februari 2014
Pembimbing







(Atik Ain’aul Mardliyah, S.pd)


















HALAMAN PENGESAHAN




Paper oleh Intan Fitria Maharani ini
telah diuji di depan penguji
pada tanggal ...............................





Penguji,





(........................................)
NIP ..................................



Mengesahkan,
Kepala MAN Tambakberas Jombang





Drs. H. Ah. Sutari, M.Pd
NIP 195703271984031002















HALAMAN PERSEMBAHAN



Paper ini saya persembahkan kepada :
1.      Kedua orangtua saya, yang telah membimbing dan memberikan semangat serta dalam pembuatan paper.
2.      Kedua pengasuh pondok pesantren Al-Lathifiyyah 1 Bahrul Ulum yang telah membimbing, menjaga amanah dan memberi motivasi kepada saya.
3.      Guru-guru saya dari mulai Tk sampai saat ini, tanpa beliau saya tidak akan bisa menjadi seperti ini.
4.      Sahabat-sahabat saya ribath Al-layyinah yang selalu memberikan nasihat dan semangat ketika saya berada diambang pintu keputus asaan.
Terima kasih atas segala kebaikan dan ilmu yang telah diberikan kepada saya. Semoga Allah membalas jasa-jasa kalian semua











KATA PENGANTAR


Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul “ Indikator Asam Basa alami pada Ekstrak Mahkota bunga Mawar”.
Adapun paper tentang “Indikator Asam Basa alami pada Ekstrak Mahkota bunga Mawar” untuk menentukan sifat asam-basa larutan yang telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan paper ini.
Dalam penyusunan paper ini penulis telah mendapatkan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada berikut ini.
1.      Drs. H. Ah. Sutari, M.Pd., selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri Tambakberas Jombang.
2.      Atik Ain’aul Mardliyah, S.Pd., selaku walikelas dan pembimbing penulisan paper.
3.      Abah Umi penulis yang selalu menyemangati dan menyanyangi.
4.      Sahabat-sahabat kelas XI IPA 5 MAN Tambakberas, yang telah bersama-sama dengan penulis belajar dan berjuang dalam menuntut ilmu di MAN Tambakberas.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi kritik dan saran kepada penulis sehingga penulis dapat memperbaiki peper ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari paper tentang indikator alami asam-basa larutan ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.




Jombang, 26 Januari 2014

                                                                                                                    Intan Fitria Maharani









Motto

vBerfikirlah secara rasional dalam menghadapi sebuah permasalahan
vTerapkan ikhlas dalam segala tindakan
vKeselamatan seseorang terletak pada kejujuran
vBerpacu terus dalam melody kehidupan
vPerkataanya zikir, diamnya berpikir, tatapannya belajar












DAFTAR ISI



HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................iii
KATA PENGANTAR .........................................................................................iv
MOTTO ................................................................................................................vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang .....................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah ................................................................................2
1.3  Tujuan Penulisan ..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN                                                                                         
 2.1 Pengertian Asam dan Basa ..................................................................4
 2.2 Pengertian Indiator Alami ...................................................................7
 2.3 Indikator Alami Asam dan Basa pada
       Ekstrak Mahkota Bunga Mawar...........................................................8
BAB III PENUTUP
              3.1 Simpulan ...........................................................................................12
              3.2 Saran ..................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................14

    



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari akan ditemukan senyawa dalam tiga keadaan yaitu asam, basa, dan netral . Ketika mencicipi rasa jeruk maka akan terasa asam karena jeruk mengandung asam. Sedangkan ketika mencicipi sampo maka akan terasa pahit karena sampo mengandung basa. Namun sangat tidak baik apabila untuk mengenali sifat asam atau basa dengan mencicipinya karena mungkin saja zat tersebut mengandung racun atau zat yang berbahaya (oleh syarifah nadhirah).
Sifat asam dan basa suatu zat dapat diketahui menggunakan sebuah indikator. Indikator yang sering digunakan antara lain kertas lakmus, fenolftalein, metil merah dan brom timol biru. Indikator tersebut akan memberikan perubahan warna jika ditambahkan larutan asam atau basa. Indikator ini biasanya dikenal sebagai indikator sintetis. Dalam pembelajaran kimia khususnya materi asam dan basa indikator derajat keasaman diperlukan untuk mengetahui pH suatu larutan. Karena itu setiap sekolah seharusnya menyediakan indikator sintetis untuk percobaan tersebut. Tetapi pada kenyataannya, tidak semua sekolah mampu menyediakan indikator sintetis. Oleh karena itu diperlukan alternatif lain sehingga proses pembelajaran tetap berjalan lancar indikator pH sintetis dapat diganti dengan alternatif lain berupa indikator pH dari bahan-bahan alam atau tanaman.


Dengan didasari pemikiran bahwa zat warna pada tanaman merupakan senyawa organik berwarna seperti dimiliki oleh indikator sintetis, selain itu mudah dibuat juga murah karena bahan-bahannya mudah didapat serta menambah pengetahuan tentang manfaat bunga mawar dan tidak terlalu sulit juga menemukan jenis tanaman bunga mawar untuk digunakan sebagai indicator yang diperoleh mudah di toko bunga sekitar.
 Selain bunga mawar ada beberapa jenis bunga yang lain dengan warna menyolok juga dapat dijadikan menjadi indikator asam basa. Jenis bunga yang bagus adalah bunga Sepatu, bunga Mawar, bunga Melati, bunga Kertas, yang memiliki warna merah menyala. Namun Kunyit, Pandan, dan Kulit.
Karakteristik bunga yang baik digunakan sebagai indikator pH yaitu bunga yang masih segar berwarna tua digunakan hanya mahkota bunga sedangkan benang sari dan putik tidak digunakan. Pada pembuatan indikator cair bunga dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air. Bunga yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk memperluas permukaan bunga sehingga proses pelarutan bunga lebih efektif. Semakin luas permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna bunga yang larut pada proses pelarutan.
1.1  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.
1)        Apakah pengertian dari asam basa ?
2)        Apakah pengertian indikator alami ?
3)        Bagaimana cara menentukan sifat larutan asam dan basa dengan menggunakan indikator alami ekstrak mahkota bunga mawar.?
1.2  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut.
1)        Untuk mengetahui pengertian asam basa.
2)        Untuk mengetahui pengertian indikator alami.
3)        Untuk mengetahui cara menentukan sifat larutan asam dan basa dengan menggunakan indikator alami ekstrak mahkota bunga mawar.






BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ASAM dan BASA
Teori asam dan basa sebagaimana umumnya terus berkembang untuk menjawab tantangan berkaitan dengan teori-teori yang lebih awal. Teori asam dan basa paling sederhana pada awalnya dikemukakan oleh Svante Arrhenius pada tahun 1884. Menurut teori Arrhenius, asam adalah spesies yang mengandung ion-ion hidrogen, H+ atau H3O+, dan basa mengandung ion hidroksida (OH-). Namun demikian, dalam teori ini terdapat dua kelemahan utama yang menyangkut masalah pelarut dan masalah garam.

                          Gambar 1.1 Derajat pH

Teori asam basa Arrhenius ini bependapat bahwa pelarut tidak berpengaruh pada sifat asam basa. Jika hidrogen klorida, HCl, dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam hidroklorida, larutan ini menghantarkan listrik, tetapi jika dilarutkan dalam pelarut seperti benzena, C6H6, larutannya tidak menghantarkan arus listrik. Perbedaan sifat HCl di dalam pelarut tersebut menyarankan bahwa pelarut benar-benar berpengaruh terhadap tingkah laku zat terlarut.

 
Dibawah ini ada beberapa macam yang perlu diketahui tentang asam dan basa adalah sebagai berikut.
1.    Pengetian asam dan basa menurut beberapa teori.
Pada tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori asam basa arrhenius. Menurut Arrhenius, asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dimana ion tersebut merupakan satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa merupakan zat yang apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-, dan ion tersebut merupakan ion satu-satunya yang ada di dalam larutan.
Pada tahun 1923 ahli kimia Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia inggris bernama T.N Lowry mengemukakan teori asam basa broansted-lowry yang berbunyi asam adalah suatu zat pemberi proton (proton donor) dan basa adalah suatu zat penerima proton (proton aseptor). Dari definisi tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut. Demikian pula dengan basa, setelah menerima proton akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.
 Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron tersebut.
2.    Ciri-ciri sifat asam dan basa
a)    Ciri-ciri sifat asam adalah sebagai berikut.
1.    mempunyai rasa asam.
2.    mengubah lakmus dari warna biru ke merah.
3.    larutan asam menghantarkan arus listrik (bersifat elektrolit).
4.    bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
5.    menghasilkan gas hidrogen ketika bereaksi dengan logam (seperti logam alkali, alkali tanah, seng, aluminium).
b)   Ciri-ciri sifat basa adalah sebagai berikut.
1.    mempunyai rasa pahit.
2.    terasa licin atau bersabun.
3.    mengubah lakmus dari warna merah ke biru.
4.    larutan basa menghasilkan arus listrik (bersifat elektrolit).
5.    bereaksi dengan asam membentuk garam dan air.
3.    Contoh asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari.
a)    Contoh asam dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1.    vitamin C (asam askorbat).
2.    asam cuka (mengandung sekitar 5 % asam asetat).
3.    asam karbonat.
b)   Contoh basa dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1.    deterjen.
2.    sabun.
3.    air kapur.
4.    amonia.
4.    Manfaat asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari
a)    Manfaat Asam dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1.    asam cuka  : Dibuat untuk masakan.
2.    air keras : Pada baterai karena bersifat asam sulfat.

asam lambung : Untuk membantu mencerna makanan yana kita makan     merupakan asam klorida.
3.  asam sitrat : Banyak terdapat pada makanan dan minuman ringan terutama yang kemasan.
a)    Manfaat Basa dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1.    Natrium hidroksida atau soda api dan kaliun hidroksida : Bahan baku pembersih rumah tangga, seperti sabun mandi, sabun cuci, deterjen, pemutih dan pembersih lantai.
2.    Magnesium hidroksida dan alumunium hidroksida : Terkandung dalam obat nyeri lambung (antasid).
3.    Amoniak : Pelarut desinfektan (pencegah terjadinya infeksi) dan bahan baku pupuk urea.
2.2  Pengertian Indikator Alami
Indikator alami adalah indikator yang terbuat dari bahan-bahan alami yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam dan basa. Indikator alami yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga Sepatu, bunga Hidrangea, Kol ungu, mahkota bunga Mawar , kembang Kertas. 
Indikator alami tersebut akan mengalami perubahan warna pada larutan asam atau larutan basa. Indikator asam-basa yang baik adalah zat yang memberi warna berbeda dalam larutan asam dan larutan basa. Bahan-bahan tersebut agar dapat digunakan sebagai indikator, harus dibuat dalam bentuk larutan dengan cara mengekstraknya. Kemudian, kedalam larutan indikator diteteskan larutan asam atau basa.
Indikator alami hanya bisa menunjukan apakah zat tersebut bersifat asam atau basa, tetapi tidak menunjukkan nilai pHnya. Indikator alami memang dapat menguraikan asam kuat dan basa kuat secara sempurna.Akan tetapi untuk larutan-larutan yang sifatnya asam lemah atau basa lemah, indikator alami kurang bisa mendeteksi sifat zat dengan baik.
Larutan yang seharusnya bersifat asam lemah saat ditetesi indikator alami malah menunjukkan sifat seperti asam kuat. Oleh karena itu, penggunaan indikator alami tidak selalu tepat pada beberapa larutan. Sehingga untuk lebih meyakinkan, sebaiknya larutan-larutan tersebut diuji dengan menggunakan indikator sintetis. Kesalahan sistematika juga dapat mempengaruhi benar tidaknya suatu indikator saat digunakan.
2.3  Indikator Alami Asam dan Basa pada Ekstrak Mahkota Bunga Mawar
Pada pembuatan indikator alami (ekstrak bunga mawar) dimana bunga mawar dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air. Bunga mawar yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk memperluas permukaan bunga sehingga proses pelarutan bunga lebih efektif. Semakin luas permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna bunga yang larut pada proses pelarutan. Pada proses pemotongan bunga mawar dipotong kecil-kecil.
Dengan menggunakan indikator alami bunga mawar bisa dibuktikan bahwa bunga mawar juga bisa digunakan untuk menentukan sifat asam dan basa sebagai berikut.



Alat
Bahan
Prosedur pengamatan
Pipet
Mahkota bunga mawar
Tumbuk bunga mawar sampai halus, kemudian beri sedikit air dan diperas airnya menjadi ekstrak bunga mawar.
Saringan
Air jeruk, air cuka, air belimbing, dan air asam jawa ( Larutan yang bersifat asam )
Masukkan air deterjen, air jeruk, air belimbing, air cuka, air mandi, air asam jawa, dan air kapur ke dalam masing-masing tabung reaksi yang telah disediakan.

Pisau
Air deterjen dan air kapur
( Larutan yang bersifat basa )
Teteskan ekstak bunga mawar ke dalam masing-masing tabung reaksi menggunakan pipet sebanyak 10 tetes setiap  tabung.
Tabung reaksi
Air mandi ( Larutan yang bersifat netral )
Amati perubahan warna yang terjadi.
  Tabel 2.1 prosedur pengamatan
Adapun hasil pengamatan menggunakan indikator alami bunga mawar untuk menentukan sifat asam basa dan perubahan warna larutan dengan indikator  adalah sebagai berikut.

No
Nama Larutan
Warna Larutan
Warna dengan Indikator
Sifat
1.
Air jeruk
Kuning
Merah jambu
Asam
2.
Air cuka
Bening
Merah jambu tua
Asam
3.
Air belimbing
Hijau
Merah jambu tua
asam
4.
Air detergent
Putih
Hijau
basa
5.
Air mandi
Bening
Bening
Netral
6.
Air asam jawa
Coklat
Merah
Asam
7.
Air kapur
Hijau kekuningan
Coklat
Basa
  Tabel 2.2 hasil pengamatan
Bagaimanakah warna mahkota bunga mawar setelah ditetesi larutan asam dan larutan basa ?
Berikut keterangan mengenai perubahan warna mahkota bunga mawar setelah ditetesi beberapa macam larutan asam dan larutan basa adalah sebagai berikut.
Mahkota bunga mawar akan berubah warna menjadi merah muda, merah jambu tua dan warna merah setelah ditetesi dengan air jeruk, air cuka, air belimbing dan air asam jawa.Ini membuktikan adanya sifat asam dalam bunga mawar tersebut.
Mahkota bunga mawar akan berubah warna menjadi hijau setelah ditetesi dengan air deterjen. Ini membuktikan adanya sifat basa dalam bunga mawar tersebut. Tetapi sama halnya setelah diuji dengan air kapur, akan menghasilkan warna cokelat walaupun sifatnya sama basanya.
Mahkota bunga mawar akan berubah warna menjadi bening atau tidak berubah warna setelah ditetesi air mandi atau air jernih. Ini membuktikan adanya sifat netral dalam bunga mawar tersebut setelah diuji.
Dari pengamatan tersebut dengan menggunakan bahan indikator alami bunga mawar, maka dapatlah ditemukan bahan alternatif dalam menggunakan larutan indikator sebagai penentu  pH larutan. Selain bahannya mudah ditemukan juga sangat ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya.
Indikator dari bahan alami seperti bunga-bungaan tidak semuanya baik digunakan sebagai indikator yang baik. Hanya ekstrak bunga tertentu yang mempunyai warna yang mencolok yang mampu dijadikan indikator yang baik karena perubahan warnanya mudah dianalisa.
Bunga mawar merupakan jenis karakteristik bunga yang baik digunakan sebagai indikator pH karena warna bunganya yang mencolok dan juga cepat berubah warna setelah ditetesi larutan asam dan basa. Pada pembuatan indikator cair bunga dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air.








BAB III
PENUTUPAN
3.1 Simpulan
Menurut teori Svante Arrhenius, asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dimana ion tersebut merupakan satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa adalah suatu  zat yang apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-, dan ion tersebut merupakan ion satu-satunya yang ada di dalam larutan. Menurut teori J.N Bronsted dan T.N Lowry, asam adalah suatu zat pemberi proton (proton donor). Basa adalah suatu zat penerima proton (proton aseptor). Menurut teori G.N Lewis, asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron tersebut. Basa adalah zat yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi.

Indikator alami adalah indikator yang terbuat dari bahan-bahan alami yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam dan basa. Indikator alami yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga Sepatu, bunga Hidrangea, Kol ungu, mahkota bunga Mawar , kembang Kertas.
Dengan menggunakan ekstrak mahkota bunga mawar sebagai indikator maka diperoleh kesimpulan bahwa sifat larutan akan ditunjukkan dengan warna antara lain sebagai berikut.
1)   bersifat asam ditandai dengan warna merah muda, merah, dan merah jambu tua.
2)   bersifat basa ditandai dengan warna hijau dan cokelat.
3)   bersifat netral ditandai dengan warna bening.
 
3.2 Saran
Setelah melakukan praktikum diatas, sebaiknya perhatikan kebersihan peralatan praktikum setelah menggunakan dan disimpan ditempatnya semula agar tidak mendatangkan dampak buruk yang tidak terduga dan pada saat peralatan tersebut akan digunakan kembali maka diharapkan tak ada kotoran yang masih melekat pada peralatn tersebut karena akan memperhambat proses penelitian berikutnya.

    


DAFTAR PUSTAKA



Anomim , http://esdikimia.wordpress.com/2012/05/23/indikator-asam-basa/ (Online), (diakses pada 26 Januari 2014).

Anomim , http://bisakimia.com/2013/11/09/indikator-asam-basa/ (Online), (diakses pada 28 Januari 2014).

Anomim , http://www.ilmukimia.org/2013/01/teori-asam-dan-basa.html (Online), (diakses pada 2 Februari 2014).

Anomim ,file:///E:/kumpulan bahan paper/laporan-pengujian-larutan-asam-basa.html (Online),  (diakses 10 Februari 2014).

Chemistry, 2013. Indikator Asam Basa Alami. http:///E:/kumpulan bahan paper/Chemistry INDIKATOR ASAM BASA ALAMI.html (Online), (diakses 13 Februari 2014).

Horale, Parning, Tiopan. 2012. Kimia 2B. Agustus. Cetakan Pertama. Jakarta: Yudhistira .

Nadhirah, Syarifah, 2011. Kumpulan Bahan Paper. http:///E:/kumpulan bahan paper/Asam Basa (Online), (diakses 20 Januari 2014).

Wijayanti, rizki, 2012. Praktikum Indikator Asam Basa. http://rzkwijayanti.blogspot.com/2012/02/praktikum-indikator-asam- basa.html (Online), (diakses pada 26 Januari 2014).

Winarto, dwi, 2012. Teori Asam Basa. file:///E:/kumpulan bahan paper/teori.html (Online), (diakses pada 26 Januari 2014).