INDIKATOR ALAMI ASAM DAN BASA PADA EKSTRAK MAHKOTA BUNGA MAWAR
PAPER
OLEH
INTAN FITRIA
MAHARANI
NIS 22837
KEMENTRIAN
AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MAN TAMBAKBERAS
JOMBANG
PROGRAM IPA
FEBRUARI 2014
INDIKATOR ALAMI ASAM DAN BASA PADA EKSTRAK MAHKOTA BUNGA MAWAR
PAPER
Diajukan kepada
MAN Tambakberas
Jombang
untuk memenuhi
salah satu persyaratan
mengikuti Ujian Kenaikan Kelas
Oleh
Intan Fitria
Maharani
NIS 22837
KEMENTRIAN
AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MAN TAMBAKBERAS
JOMBANG
PROGRAM IPA
FEBRUARI 2014
HALAMAN
PERSETUJUAN
Paper oleh Intan Fitria Maharani ini
telah dipriksa dan disetujui untuk diuji.
Jombang, 19 Februari 2014
Pembimbing
(Atik Ain’aul Mardliyah, S.pd)
HALAMAN
PENGESAHAN
Paper oleh Intan Fitria Maharani ini
telah diuji di depan penguji
pada tanggal ...............................
Penguji,
(........................................)
NIP ..................................
Mengesahkan,
Kepala MAN Tambakberas Jombang
Drs. H. Ah. Sutari, M.Pd
NIP 195703271984031002
HALAMAN
PERSEMBAHAN
Paper ini saya
persembahkan kepada :
1.
Kedua orangtua
saya, yang telah membimbing dan memberikan semangat serta dalam pembuatan
paper.
2.
Kedua pengasuh
pondok pesantren Al-Lathifiyyah 1 Bahrul Ulum yang telah membimbing, menjaga
amanah dan memberi motivasi kepada saya.
3.
Guru-guru saya
dari mulai Tk sampai saat ini, tanpa beliau saya tidak akan bisa menjadi
seperti ini.
4.
Sahabat-sahabat
saya ribath Al-layyinah yang selalu memberikan nasihat dan semangat ketika saya
berada diambang pintu keputus asaan.
Terima
kasih atas segala kebaikan dan ilmu yang telah diberikan kepada saya. Semoga
Allah membalas jasa-jasa kalian semua
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul “ Indikator Asam Basa alami pada Ekstrak Mahkota
bunga Mawar”.
Adapun
paper tentang “Indikator Asam Basa alami pada Ekstrak Mahkota bunga Mawar” untuk
menentukan sifat asam-basa larutan yang telah penulis usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan paper ini.
Dalam
penyusunan paper ini penulis telah mendapatkan bantuan dari beberapa pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada berikut ini.
1.
Drs. H. Ah. Sutari,
M.Pd., selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri Tambakberas Jombang.
2.
Atik Ain’aul
Mardliyah, S.Pd., selaku walikelas dan pembimbing penulisan paper.
3.
Abah Umi
penulis yang selalu menyemangati dan menyanyangi.
4.
Sahabat-sahabat
kelas XI IPA 5 MAN Tambakberas, yang telah bersama-sama dengan penulis belajar
dan berjuang dalam menuntut ilmu di MAN Tambakberas.
Namun tidak lepas dari
semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi
penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan
tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi
kritik dan saran kepada penulis sehingga penulis dapat memperbaiki peper ini.
Akhirnya penulis mengharapkan
semoga dari paper tentang indikator alami asam-basa larutan ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Jombang, 26
Januari 2014
Intan Fitria Maharani
Motto
vBerfikirlah secara rasional dalam menghadapi
sebuah permasalahan
vTerapkan ikhlas dalam segala tindakan
vKeselamatan seseorang terletak pada kejujuran
vBerpacu terus dalam melody kehidupan
vPerkataanya zikir, diamnya berpikir, tatapannya
belajar
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN
.............................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN
..............................................................................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................iii
KATA PENGANTAR .........................................................................................iv
MOTTO
................................................................................................................vi
DAFTAR
ISI ........................................................................................................vii
DAFTAR
GAMBAR..........................................................................................viii
DAFTAR
TABEL.................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
.....................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah
................................................................................2
1.3
Tujuan
Penulisan
..................................................................................2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asam dan Basa
..................................................................4
2.2 Pengertian Indiator Alami
...................................................................7
2.3 Indikator Alami Asam dan Basa pada
Ekstrak Mahkota Bunga
Mawar...........................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
...........................................................................................12
3.2 Saran
..................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
.........................................................................................14
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam kehidupan
sehari-hari akan ditemukan senyawa dalam tiga keadaan yaitu asam, basa, dan
netral . Ketika mencicipi rasa jeruk maka akan terasa asam karena jeruk
mengandung asam. Sedangkan ketika mencicipi sampo maka akan terasa pahit karena
sampo mengandung basa. Namun sangat tidak baik apabila untuk mengenali sifat
asam atau basa dengan mencicipinya karena mungkin saja zat tersebut mengandung
racun atau zat yang berbahaya (oleh syarifah nadhirah).
Sifat asam dan basa suatu zat dapat diketahui menggunakan sebuah indikator.
Indikator yang sering digunakan antara lain kertas lakmus, fenolftalein, metil
merah dan brom timol biru. Indikator tersebut akan memberikan perubahan warna
jika ditambahkan larutan asam atau basa. Indikator ini biasanya dikenal sebagai
indikator sintetis. Dalam pembelajaran kimia khususnya materi asam dan basa
indikator derajat keasaman diperlukan untuk mengetahui pH suatu larutan. Karena
itu setiap sekolah seharusnya menyediakan indikator sintetis untuk percobaan
tersebut. Tetapi pada kenyataannya, tidak semua sekolah mampu menyediakan
indikator sintetis. Oleh karena itu diperlukan alternatif lain sehingga proses
pembelajaran tetap berjalan lancar indikator pH sintetis dapat diganti dengan
alternatif lain berupa indikator pH dari bahan-bahan alam atau tanaman.
Dengan didasari
pemikiran bahwa zat warna pada tanaman merupakan senyawa organik berwarna
seperti dimiliki oleh indikator sintetis, selain itu mudah dibuat juga murah
karena bahan-bahannya mudah didapat serta menambah pengetahuan tentang manfaat
bunga mawar dan tidak
terlalu sulit juga menemukan jenis tanaman bunga mawar untuk digunakan sebagai
indicator yang diperoleh mudah di toko bunga sekitar.
Selain bunga mawar ada beberapa jenis bunga yang lain
dengan warna menyolok juga dapat dijadikan menjadi indikator asam basa. Jenis
bunga yang bagus adalah bunga Sepatu, bunga Mawar, bunga Melati, bunga Kertas,
yang memiliki warna merah menyala. Namun Kunyit, Pandan, dan Kulit.
Karakteristik bunga
yang baik digunakan sebagai indikator pH yaitu bunga yang masih segar berwarna
tua digunakan hanya mahkota bunga sedangkan benang sari dan putik tidak
digunakan. Pada pembuatan indikator cair bunga dicuci dengan air mengalir agar
bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air.
Bunga yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk memperluas
permukaan bunga sehingga proses pelarutan bunga lebih efektif. Semakin luas
permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna bunga yang larut pada proses
pelarutan.
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut.
1)
Apakah pengertian dari
asam basa ?
2)
Apakah pengertian
indikator alami ?
3)
Bagaimana cara
menentukan sifat larutan asam dan basa dengan menggunakan indikator alami ekstrak mahkota bunga
mawar.?
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut.
1)
Untuk
mengetahui pengertian asam basa.
2)
Untuk
mengetahui pengertian indikator alami.
3)
Untuk mengetahui cara
menentukan sifat larutan asam dan basa dengan menggunakan indikator alami ekstrak mahkota bunga
mawar.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ASAM
dan BASA
Teori
asam dan basa sebagaimana umumnya terus berkembang untuk menjawab tantangan
berkaitan dengan teori-teori yang lebih awal. Teori asam dan basa paling sederhana pada awalnya dikemukakan oleh Svante Arrhenius pada tahun
1884. Menurut teori Arrhenius, asam adalah spesies yang mengandung ion-ion
hidrogen, H+ atau H3O+, dan basa mengandung
ion hidroksida (OH-). Namun demikian, dalam teori ini terdapat dua
kelemahan utama yang menyangkut masalah pelarut dan masalah garam.
Gambar 1.1 Derajat pH
Teori asam basa
Arrhenius ini bependapat bahwa pelarut tidak berpengaruh pada sifat asam basa.
Jika hidrogen klorida, HCl, dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam
hidroklorida, larutan ini menghantarkan listrik, tetapi jika dilarutkan dalam
pelarut seperti benzena, C6H6, larutannya tidak menghantarkan
arus listrik. Perbedaan sifat HCl di dalam pelarut tersebut menyarankan bahwa
pelarut benar-benar berpengaruh terhadap tingkah laku zat terlarut.
Dibawah ini ada
beberapa macam yang perlu diketahui tentang asam dan basa adalah sebagai
berikut.
1.
Pengetian asam dan
basa menurut beberapa teori.
Pada tahun 1884 Svante
Arrhenius mengemukakan teori asam basa arrhenius. Menurut Arrhenius, asam
adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+
dimana ion tersebut merupakan satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa
merupakan zat yang apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan
ion OH-, dan ion tersebut merupakan ion satu-satunya yang ada di
dalam larutan.
Pada tahun 1923 ahli
kimia Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia inggris bernama T.N
Lowry mengemukakan teori asam basa broansted-lowry yang berbunyi asam adalah
suatu zat pemberi proton (proton donor) dan basa adalah suatu zat penerima
proton (proton aseptor). Dari definisi tersebut maka suatu asam setelah melepas
proton akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut. Demikian pula dengan
basa, setelah menerima proton akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.
Pada tahun 1932 G.N
Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat yang memiliki satu atau
lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan kepada zat lain sehingga
terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang dapat
menerima pasangan elektron tersebut.
2. Ciri-ciri sifat asam dan basa
a) Ciri-ciri sifat asam adalah sebagai berikut.
1. mempunyai rasa asam.
2. mengubah lakmus dari warna biru ke merah.
3. larutan asam menghantarkan arus listrik (bersifat elektrolit).
4. bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
5. menghasilkan gas hidrogen ketika bereaksi dengan logam (seperti logam
alkali, alkali tanah, seng, aluminium).
b) Ciri-ciri sifat basa adalah sebagai berikut.
1. mempunyai rasa pahit.
2. terasa licin atau bersabun.
3. mengubah lakmus dari warna merah ke biru.
4. larutan basa menghasilkan arus listrik (bersifat elektrolit).
5. bereaksi dengan asam membentuk garam dan air.
3. Contoh asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari.
a) Contoh asam dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1. vitamin C (asam askorbat).
2. asam cuka (mengandung sekitar 5 % asam asetat).
3. asam karbonat.
b) Contoh basa dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1. deterjen.
2. sabun.
3. air kapur.
4. amonia.
4. Manfaat asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari
a) Manfaat Asam dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1. asam cuka : Dibuat untuk masakan.
2. air keras : Pada baterai karena bersifat asam sulfat.
asam lambung : Untuk membantu mencerna makanan yana kita makan merupakan asam klorida.
3. asam sitrat : Banyak terdapat pada makanan dan minuman ringan terutama yang
kemasan.
a) Manfaat Basa dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1. Natrium hidroksida atau soda api dan kaliun hidroksida : Bahan baku
pembersih rumah tangga, seperti sabun mandi, sabun cuci, deterjen, pemutih dan
pembersih lantai.
2. Magnesium hidroksida dan alumunium hidroksida : Terkandung dalam obat nyeri
lambung (antasid).
3. Amoniak : Pelarut desinfektan (pencegah terjadinya infeksi) dan bahan baku
pupuk urea.
2.2 Pengertian Indikator Alami
Indikator alami adalah
indikator yang terbuat dari bahan-bahan alami yang dapat berubah warnanya dalam
larutan asam dan basa. Indikator alami yang biasanya dilakukan dalam pengujian
asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga Sepatu,
bunga Hidrangea, Kol ungu, mahkota bunga Mawar , kembang Kertas.
Indikator alami
tersebut akan mengalami perubahan warna pada larutan asam atau larutan basa. Indikator
asam-basa yang baik adalah zat yang memberi warna berbeda dalam larutan asam
dan larutan basa. Bahan-bahan tersebut
agar dapat digunakan sebagai indikator, harus dibuat dalam bentuk larutan
dengan cara mengekstraknya. Kemudian, kedalam larutan indikator diteteskan
larutan asam atau basa.
Indikator alami hanya
bisa menunjukan apakah zat tersebut bersifat asam atau basa, tetapi tidak
menunjukkan nilai pHnya. Indikator alami memang dapat menguraikan asam kuat dan
basa kuat secara sempurna.Akan tetapi untuk larutan-larutan yang sifatnya asam
lemah atau basa lemah, indikator alami kurang bisa mendeteksi sifat zat dengan
baik.
Larutan yang
seharusnya bersifat asam lemah saat ditetesi indikator alami malah menunjukkan
sifat seperti asam kuat. Oleh karena itu, penggunaan indikator alami tidak
selalu tepat pada beberapa larutan. Sehingga untuk lebih meyakinkan, sebaiknya
larutan-larutan tersebut diuji dengan menggunakan indikator sintetis. Kesalahan
sistematika juga dapat mempengaruhi benar tidaknya suatu indikator saat
digunakan.
2.3
Indikator Alami
Asam dan Basa pada Ekstrak Mahkota Bunga Mawar
Pada pembuatan
indikator alami (ekstrak bunga mawar) dimana bunga mawar dicuci dengan air
mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut
dalam air. Bunga mawar yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk
memperluas permukaan bunga sehingga proses pelarutan bunga lebih efektif.
Semakin luas permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna bunga yang larut
pada proses pelarutan. Pada proses pemotongan bunga mawar dipotong kecil-kecil.
Dengan
menggunakan indikator alami bunga mawar bisa dibuktikan bahwa bunga mawar juga
bisa digunakan untuk menentukan sifat asam dan basa sebagai berikut.
Alat
|
Bahan
|
Prosedur
pengamatan
|
Pipet
|
Mahkota bunga
mawar
|
Tumbuk bunga
mawar sampai halus, kemudian beri sedikit air dan diperas airnya menjadi
ekstrak bunga mawar.
|
Saringan
|
Air jeruk, air cuka, air belimbing, dan air asam jawa ( Larutan
yang bersifat asam )
|
Masukkan air
deterjen, air jeruk, air belimbing, air cuka, air mandi, air asam jawa, dan
air kapur ke dalam masing-masing tabung reaksi yang telah disediakan.
|
Pisau
|
Air deterjen
dan air kapur
( Larutan yang bersifat basa )
|
Teteskan ekstak bunga mawar ke dalam
masing-masing tabung reaksi menggunakan pipet sebanyak 10 tetes setiap tabung.
|
Tabung reaksi
|
Air mandi (
Larutan yang bersifat netral )
|
Amati perubahan warna yang terjadi.
|
Tabel 2.1 prosedur pengamatan
Adapun hasil pengamatan
menggunakan indikator alami bunga mawar untuk menentukan sifat asam basa dan
perubahan warna larutan dengan indikator
adalah sebagai berikut.
No
|
Nama Larutan
|
Warna Larutan
|
Warna dengan Indikator
|
Sifat
|
1.
|
Air jeruk
|
Kuning
|
Merah jambu
|
Asam
|
2.
|
Air cuka
|
Bening
|
Merah jambu
tua
|
Asam
|
3.
|
Air belimbing
|
Hijau
|
Merah jambu
tua
|
asam
|
4.
|
Air detergent
|
Putih
|
Hijau
|
basa
|
5.
|
Air mandi
|
Bening
|
Bening
|
Netral
|
6.
|
Air asam jawa
|
Coklat
|
Merah
|
Asam
|
7.
|
Air kapur
|
Hijau kekuningan
|
Coklat
|
Basa
|
Tabel
2.2 hasil pengamatan
Bagaimanakah warna
mahkota bunga mawar setelah ditetesi larutan asam dan larutan basa ?
Berikut keterangan
mengenai perubahan warna mahkota bunga mawar setelah ditetesi beberapa macam
larutan asam dan larutan basa adalah sebagai berikut.
Mahkota bunga mawar
akan berubah warna menjadi merah muda, merah
jambu tua dan warna merah setelah ditetesi
dengan air jeruk, air cuka, air belimbing dan air asam jawa.Ini membuktikan
adanya sifat asam dalam bunga mawar tersebut.
Mahkota bunga mawar
akan berubah warna menjadi hijau setelah ditetesi dengan air deterjen. Ini membuktikan adanya sifat basa
dalam bunga mawar tersebut. Tetapi sama halnya setelah diuji dengan air kapur,
akan menghasilkan warna cokelat walaupun sifatnya sama basanya.
Mahkota bunga mawar
akan berubah warna menjadi bening atau tidak berubah warna setelah ditetesi air
mandi atau air jernih. Ini membuktikan adanya sifat netral dalam bunga mawar
tersebut setelah diuji.
Dari pengamatan
tersebut dengan menggunakan bahan indikator alami bunga mawar, maka dapatlah
ditemukan bahan alternatif dalam menggunakan larutan indikator sebagai
penentu pH larutan. Selain bahannya mudah ditemukan juga sangat ramah
lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya.
Indikator dari bahan alami seperti bunga-bungaan tidak semuanya baik
digunakan sebagai indikator yang baik. Hanya ekstrak bunga tertentu yang
mempunyai warna yang mencolok yang mampu dijadikan indikator yang baik karena
perubahan warnanya mudah dianalisa.
Bunga mawar merupakan jenis karakteristik bunga yang baik digunakan sebagai
indikator pH karena warna bunganya yang mencolok dan juga cepat berubah warna
setelah ditetesi larutan asam dan basa. Pada pembuatan indikator cair bunga
dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga
tidak ikut larut dalam air.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Simpulan
Menurut
teori Svante Arrhenius, asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan ion H+ dimana ion tersebut merupakan satu-satunya
ion yang ada dalam larutan. Basa adalah suatu zat yang apabila di larutkan dalam air akan
terionisasi menghasilkan ion OH-, dan ion tersebut merupakan ion
satu-satunya yang ada di dalam larutan. Menurut teori J.N Bronsted dan T.N
Lowry, asam adalah suatu zat pemberi proton (proton donor). Basa adalah suatu
zat penerima proton (proton aseptor). Menurut teori G.N Lewis, asam adalah zat
yang dapat menerima pasangan elektron tersebut. Basa adalah zat yang memiliki
satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan kepada zat lain
sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi.
Indikator alami adalah
indikator yang terbuat dari bahan-bahan alami yang dapat berubah warnanya dalam
larutan asam dan basa. Indikator alami yang biasanya dilakukan dalam pengujian
asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga Sepatu,
bunga Hidrangea, Kol ungu, mahkota bunga Mawar , kembang Kertas.
Dengan menggunakan ekstrak mahkota bunga mawar sebagai
indikator maka diperoleh kesimpulan bahwa sifat larutan akan ditunjukkan dengan
warna antara lain sebagai berikut.
1)
bersifat asam ditandai dengan warna merah muda, merah,
dan merah jambu tua.
2)
bersifat basa ditandai dengan warna hijau dan cokelat.
3)
bersifat netral ditandai dengan warna bening.
3.2
Saran
Setelah melakukan
praktikum diatas, sebaiknya perhatikan kebersihan peralatan praktikum setelah
menggunakan dan disimpan ditempatnya semula agar tidak mendatangkan dampak
buruk yang tidak terduga dan pada saat peralatan tersebut akan digunakan kembali
maka diharapkan tak ada kotoran yang masih melekat pada peralatn tersebut
karena akan memperhambat proses penelitian berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anomim , http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba-2/plh/513-mengenal-indikator-alami-di-sekitar-kita (Online), (diakses pada 26 Januari 2014).
Anomim , http://esdikimia.wordpress.com/2012/05/23/indikator-asam-basa/ (Online), (diakses pada 26 Januari 2014).
Anomim , http://bisakimia.com/2013/11/09/indikator-asam-basa/ (Online), (diakses pada 28 Januari 2014).
Anomim , http://www.ilmukimia.org/2013/01/teori-asam-dan-basa.html (Online), (diakses pada 2 Februari 2014).
Anomim ,file:///E:/kumpulan
bahan paper/laporan-pengujian-larutan-asam-basa.html
(Online), (diakses 10 Februari 2014).
Chemistry, 2013. Indikator Asam Basa Alami. http:///E:/kumpulan
bahan paper/Chemistry INDIKATOR ASAM BASA ALAMI.html
(Online), (diakses 13 Februari 2014).
Horale, Parning, Tiopan. 2012. Kimia 2B. Agustus. Cetakan Pertama.
Jakarta: Yudhistira .
Nadhirah, Syarifah, 2011. Kumpulan Bahan Paper. http:///E:/kumpulan
bahan paper/Asam Basa (Online), (diakses 20 Januari 2014).
Wijayanti, rizki, 2012. Praktikum Indikator Asam Basa. http://rzkwijayanti.blogspot.com/2012/02/praktikum-indikator-asam-
basa.html (Online), (diakses pada 26 Januari
2014).
Winarto, dwi, 2012. Teori Asam Basa. file:///E:/kumpulan bahan
paper/teori.html (Online), (diakses pada 26 Januari
2014).
0 komentar:
Posting Komentar