This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 31 Mei 2014

INDIKATOR ALAMI ASAM DAN BASA PADA EKSTRAK MAHKOTA BUNGA MAWAR



INDIKATOR ALAMI ASAM DAN BASA PADA EKSTRAK MAHKOTA BUNGA MAWAR




PAPER






OLEH
INTAN FITRIA MAHARANI
NIS 22837










KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MAN TAMBAKBERAS JOMBANG
PROGRAM IPA
 FEBRUARI 2014



INDIKATOR ALAMI ASAM DAN BASA PADA EKSTRAK MAHKOTA BUNGA MAWAR


PAPER
Diajukan kepada
MAN Tambakberas Jombang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
mengikuti Ujian Kenaikan Kelas



Oleh
Intan Fitria Maharani
NIS 22837




KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MAN TAMBAKBERAS JOMBANG
PROGRAM IPA
FEBRUARI 2014




HALAMAN PERSETUJUAN






Paper oleh Intan Fitria Maharani ini
telah dipriksa dan disetujui untuk diuji.











Jombang, 19 Februari 2014
Pembimbing







(Atik Ain’aul Mardliyah, S.pd)


















HALAMAN PENGESAHAN




Paper oleh Intan Fitria Maharani ini
telah diuji di depan penguji
pada tanggal ...............................





Penguji,





(........................................)
NIP ..................................



Mengesahkan,
Kepala MAN Tambakberas Jombang





Drs. H. Ah. Sutari, M.Pd
NIP 195703271984031002















HALAMAN PERSEMBAHAN



Paper ini saya persembahkan kepada :
1.      Kedua orangtua saya, yang telah membimbing dan memberikan semangat serta dalam pembuatan paper.
2.      Kedua pengasuh pondok pesantren Al-Lathifiyyah 1 Bahrul Ulum yang telah membimbing, menjaga amanah dan memberi motivasi kepada saya.
3.      Guru-guru saya dari mulai Tk sampai saat ini, tanpa beliau saya tidak akan bisa menjadi seperti ini.
4.      Sahabat-sahabat saya ribath Al-layyinah yang selalu memberikan nasihat dan semangat ketika saya berada diambang pintu keputus asaan.
Terima kasih atas segala kebaikan dan ilmu yang telah diberikan kepada saya. Semoga Allah membalas jasa-jasa kalian semua











KATA PENGANTAR


Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul “ Indikator Asam Basa alami pada Ekstrak Mahkota bunga Mawar”.
Adapun paper tentang “Indikator Asam Basa alami pada Ekstrak Mahkota bunga Mawar” untuk menentukan sifat asam-basa larutan yang telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan paper ini.
Dalam penyusunan paper ini penulis telah mendapatkan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada berikut ini.
1.      Drs. H. Ah. Sutari, M.Pd., selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri Tambakberas Jombang.
2.      Atik Ain’aul Mardliyah, S.Pd., selaku walikelas dan pembimbing penulisan paper.
3.      Abah Umi penulis yang selalu menyemangati dan menyanyangi.
4.      Sahabat-sahabat kelas XI IPA 5 MAN Tambakberas, yang telah bersama-sama dengan penulis belajar dan berjuang dalam menuntut ilmu di MAN Tambakberas.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi kritik dan saran kepada penulis sehingga penulis dapat memperbaiki peper ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari paper tentang indikator alami asam-basa larutan ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.




Jombang, 26 Januari 2014

                                                                                                                    Intan Fitria Maharani









Motto

vBerfikirlah secara rasional dalam menghadapi sebuah permasalahan
vTerapkan ikhlas dalam segala tindakan
vKeselamatan seseorang terletak pada kejujuran
vBerpacu terus dalam melody kehidupan
vPerkataanya zikir, diamnya berpikir, tatapannya belajar












DAFTAR ISI



HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................iii
KATA PENGANTAR .........................................................................................iv
MOTTO ................................................................................................................vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang .....................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah ................................................................................2
1.3  Tujuan Penulisan ..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN                                                                                         
 2.1 Pengertian Asam dan Basa ..................................................................4
 2.2 Pengertian Indiator Alami ...................................................................7
 2.3 Indikator Alami Asam dan Basa pada
       Ekstrak Mahkota Bunga Mawar...........................................................8
BAB III PENUTUP
              3.1 Simpulan ...........................................................................................12
              3.2 Saran ..................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................14

    



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari akan ditemukan senyawa dalam tiga keadaan yaitu asam, basa, dan netral . Ketika mencicipi rasa jeruk maka akan terasa asam karena jeruk mengandung asam. Sedangkan ketika mencicipi sampo maka akan terasa pahit karena sampo mengandung basa. Namun sangat tidak baik apabila untuk mengenali sifat asam atau basa dengan mencicipinya karena mungkin saja zat tersebut mengandung racun atau zat yang berbahaya (oleh syarifah nadhirah).
Sifat asam dan basa suatu zat dapat diketahui menggunakan sebuah indikator. Indikator yang sering digunakan antara lain kertas lakmus, fenolftalein, metil merah dan brom timol biru. Indikator tersebut akan memberikan perubahan warna jika ditambahkan larutan asam atau basa. Indikator ini biasanya dikenal sebagai indikator sintetis. Dalam pembelajaran kimia khususnya materi asam dan basa indikator derajat keasaman diperlukan untuk mengetahui pH suatu larutan. Karena itu setiap sekolah seharusnya menyediakan indikator sintetis untuk percobaan tersebut. Tetapi pada kenyataannya, tidak semua sekolah mampu menyediakan indikator sintetis. Oleh karena itu diperlukan alternatif lain sehingga proses pembelajaran tetap berjalan lancar indikator pH sintetis dapat diganti dengan alternatif lain berupa indikator pH dari bahan-bahan alam atau tanaman.


Dengan didasari pemikiran bahwa zat warna pada tanaman merupakan senyawa organik berwarna seperti dimiliki oleh indikator sintetis, selain itu mudah dibuat juga murah karena bahan-bahannya mudah didapat serta menambah pengetahuan tentang manfaat bunga mawar dan tidak terlalu sulit juga menemukan jenis tanaman bunga mawar untuk digunakan sebagai indicator yang diperoleh mudah di toko bunga sekitar.
 Selain bunga mawar ada beberapa jenis bunga yang lain dengan warna menyolok juga dapat dijadikan menjadi indikator asam basa. Jenis bunga yang bagus adalah bunga Sepatu, bunga Mawar, bunga Melati, bunga Kertas, yang memiliki warna merah menyala. Namun Kunyit, Pandan, dan Kulit.
Karakteristik bunga yang baik digunakan sebagai indikator pH yaitu bunga yang masih segar berwarna tua digunakan hanya mahkota bunga sedangkan benang sari dan putik tidak digunakan. Pada pembuatan indikator cair bunga dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air. Bunga yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk memperluas permukaan bunga sehingga proses pelarutan bunga lebih efektif. Semakin luas permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna bunga yang larut pada proses pelarutan.
1.1  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.
1)        Apakah pengertian dari asam basa ?
2)        Apakah pengertian indikator alami ?
3)        Bagaimana cara menentukan sifat larutan asam dan basa dengan menggunakan indikator alami ekstrak mahkota bunga mawar.?
1.2  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut.
1)        Untuk mengetahui pengertian asam basa.
2)        Untuk mengetahui pengertian indikator alami.
3)        Untuk mengetahui cara menentukan sifat larutan asam dan basa dengan menggunakan indikator alami ekstrak mahkota bunga mawar.






BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ASAM dan BASA
Teori asam dan basa sebagaimana umumnya terus berkembang untuk menjawab tantangan berkaitan dengan teori-teori yang lebih awal. Teori asam dan basa paling sederhana pada awalnya dikemukakan oleh Svante Arrhenius pada tahun 1884. Menurut teori Arrhenius, asam adalah spesies yang mengandung ion-ion hidrogen, H+ atau H3O+, dan basa mengandung ion hidroksida (OH-). Namun demikian, dalam teori ini terdapat dua kelemahan utama yang menyangkut masalah pelarut dan masalah garam.

                          Gambar 1.1 Derajat pH

Teori asam basa Arrhenius ini bependapat bahwa pelarut tidak berpengaruh pada sifat asam basa. Jika hidrogen klorida, HCl, dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam hidroklorida, larutan ini menghantarkan listrik, tetapi jika dilarutkan dalam pelarut seperti benzena, C6H6, larutannya tidak menghantarkan arus listrik. Perbedaan sifat HCl di dalam pelarut tersebut menyarankan bahwa pelarut benar-benar berpengaruh terhadap tingkah laku zat terlarut.

 
Dibawah ini ada beberapa macam yang perlu diketahui tentang asam dan basa adalah sebagai berikut.
1.    Pengetian asam dan basa menurut beberapa teori.
Pada tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori asam basa arrhenius. Menurut Arrhenius, asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dimana ion tersebut merupakan satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa merupakan zat yang apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-, dan ion tersebut merupakan ion satu-satunya yang ada di dalam larutan.
Pada tahun 1923 ahli kimia Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia inggris bernama T.N Lowry mengemukakan teori asam basa broansted-lowry yang berbunyi asam adalah suatu zat pemberi proton (proton donor) dan basa adalah suatu zat penerima proton (proton aseptor). Dari definisi tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut. Demikian pula dengan basa, setelah menerima proton akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.
 Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron tersebut.
2.    Ciri-ciri sifat asam dan basa
a)    Ciri-ciri sifat asam adalah sebagai berikut.
1.    mempunyai rasa asam.
2.    mengubah lakmus dari warna biru ke merah.
3.    larutan asam menghantarkan arus listrik (bersifat elektrolit).
4.    bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
5.    menghasilkan gas hidrogen ketika bereaksi dengan logam (seperti logam alkali, alkali tanah, seng, aluminium).
b)   Ciri-ciri sifat basa adalah sebagai berikut.
1.    mempunyai rasa pahit.
2.    terasa licin atau bersabun.
3.    mengubah lakmus dari warna merah ke biru.
4.    larutan basa menghasilkan arus listrik (bersifat elektrolit).
5.    bereaksi dengan asam membentuk garam dan air.
3.    Contoh asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari.
a)    Contoh asam dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1.    vitamin C (asam askorbat).
2.    asam cuka (mengandung sekitar 5 % asam asetat).
3.    asam karbonat.
b)   Contoh basa dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1.    deterjen.
2.    sabun.
3.    air kapur.
4.    amonia.
4.    Manfaat asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari
a)    Manfaat Asam dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1.    asam cuka  : Dibuat untuk masakan.
2.    air keras : Pada baterai karena bersifat asam sulfat.

asam lambung : Untuk membantu mencerna makanan yana kita makan     merupakan asam klorida.
3.  asam sitrat : Banyak terdapat pada makanan dan minuman ringan terutama yang kemasan.
a)    Manfaat Basa dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1.    Natrium hidroksida atau soda api dan kaliun hidroksida : Bahan baku pembersih rumah tangga, seperti sabun mandi, sabun cuci, deterjen, pemutih dan pembersih lantai.
2.    Magnesium hidroksida dan alumunium hidroksida : Terkandung dalam obat nyeri lambung (antasid).
3.    Amoniak : Pelarut desinfektan (pencegah terjadinya infeksi) dan bahan baku pupuk urea.
2.2  Pengertian Indikator Alami
Indikator alami adalah indikator yang terbuat dari bahan-bahan alami yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam dan basa. Indikator alami yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga Sepatu, bunga Hidrangea, Kol ungu, mahkota bunga Mawar , kembang Kertas. 
Indikator alami tersebut akan mengalami perubahan warna pada larutan asam atau larutan basa. Indikator asam-basa yang baik adalah zat yang memberi warna berbeda dalam larutan asam dan larutan basa. Bahan-bahan tersebut agar dapat digunakan sebagai indikator, harus dibuat dalam bentuk larutan dengan cara mengekstraknya. Kemudian, kedalam larutan indikator diteteskan larutan asam atau basa.
Indikator alami hanya bisa menunjukan apakah zat tersebut bersifat asam atau basa, tetapi tidak menunjukkan nilai pHnya. Indikator alami memang dapat menguraikan asam kuat dan basa kuat secara sempurna.Akan tetapi untuk larutan-larutan yang sifatnya asam lemah atau basa lemah, indikator alami kurang bisa mendeteksi sifat zat dengan baik.
Larutan yang seharusnya bersifat asam lemah saat ditetesi indikator alami malah menunjukkan sifat seperti asam kuat. Oleh karena itu, penggunaan indikator alami tidak selalu tepat pada beberapa larutan. Sehingga untuk lebih meyakinkan, sebaiknya larutan-larutan tersebut diuji dengan menggunakan indikator sintetis. Kesalahan sistematika juga dapat mempengaruhi benar tidaknya suatu indikator saat digunakan.
2.3  Indikator Alami Asam dan Basa pada Ekstrak Mahkota Bunga Mawar
Pada pembuatan indikator alami (ekstrak bunga mawar) dimana bunga mawar dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air. Bunga mawar yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk memperluas permukaan bunga sehingga proses pelarutan bunga lebih efektif. Semakin luas permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna bunga yang larut pada proses pelarutan. Pada proses pemotongan bunga mawar dipotong kecil-kecil.
Dengan menggunakan indikator alami bunga mawar bisa dibuktikan bahwa bunga mawar juga bisa digunakan untuk menentukan sifat asam dan basa sebagai berikut.



Alat
Bahan
Prosedur pengamatan
Pipet
Mahkota bunga mawar
Tumbuk bunga mawar sampai halus, kemudian beri sedikit air dan diperas airnya menjadi ekstrak bunga mawar.
Saringan
Air jeruk, air cuka, air belimbing, dan air asam jawa ( Larutan yang bersifat asam )
Masukkan air deterjen, air jeruk, air belimbing, air cuka, air mandi, air asam jawa, dan air kapur ke dalam masing-masing tabung reaksi yang telah disediakan.

Pisau
Air deterjen dan air kapur
( Larutan yang bersifat basa )
Teteskan ekstak bunga mawar ke dalam masing-masing tabung reaksi menggunakan pipet sebanyak 10 tetes setiap  tabung.
Tabung reaksi
Air mandi ( Larutan yang bersifat netral )
Amati perubahan warna yang terjadi.
  Tabel 2.1 prosedur pengamatan
Adapun hasil pengamatan menggunakan indikator alami bunga mawar untuk menentukan sifat asam basa dan perubahan warna larutan dengan indikator  adalah sebagai berikut.

No
Nama Larutan
Warna Larutan
Warna dengan Indikator
Sifat
1.
Air jeruk
Kuning
Merah jambu
Asam
2.
Air cuka
Bening
Merah jambu tua
Asam
3.
Air belimbing
Hijau
Merah jambu tua
asam
4.
Air detergent
Putih
Hijau
basa
5.
Air mandi
Bening
Bening
Netral
6.
Air asam jawa
Coklat
Merah
Asam
7.
Air kapur
Hijau kekuningan
Coklat
Basa
  Tabel 2.2 hasil pengamatan
Bagaimanakah warna mahkota bunga mawar setelah ditetesi larutan asam dan larutan basa ?
Berikut keterangan mengenai perubahan warna mahkota bunga mawar setelah ditetesi beberapa macam larutan asam dan larutan basa adalah sebagai berikut.
Mahkota bunga mawar akan berubah warna menjadi merah muda, merah jambu tua dan warna merah setelah ditetesi dengan air jeruk, air cuka, air belimbing dan air asam jawa.Ini membuktikan adanya sifat asam dalam bunga mawar tersebut.
Mahkota bunga mawar akan berubah warna menjadi hijau setelah ditetesi dengan air deterjen. Ini membuktikan adanya sifat basa dalam bunga mawar tersebut. Tetapi sama halnya setelah diuji dengan air kapur, akan menghasilkan warna cokelat walaupun sifatnya sama basanya.
Mahkota bunga mawar akan berubah warna menjadi bening atau tidak berubah warna setelah ditetesi air mandi atau air jernih. Ini membuktikan adanya sifat netral dalam bunga mawar tersebut setelah diuji.
Dari pengamatan tersebut dengan menggunakan bahan indikator alami bunga mawar, maka dapatlah ditemukan bahan alternatif dalam menggunakan larutan indikator sebagai penentu  pH larutan. Selain bahannya mudah ditemukan juga sangat ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya.
Indikator dari bahan alami seperti bunga-bungaan tidak semuanya baik digunakan sebagai indikator yang baik. Hanya ekstrak bunga tertentu yang mempunyai warna yang mencolok yang mampu dijadikan indikator yang baik karena perubahan warnanya mudah dianalisa.
Bunga mawar merupakan jenis karakteristik bunga yang baik digunakan sebagai indikator pH karena warna bunganya yang mencolok dan juga cepat berubah warna setelah ditetesi larutan asam dan basa. Pada pembuatan indikator cair bunga dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air.








BAB III
PENUTUPAN
3.1 Simpulan
Menurut teori Svante Arrhenius, asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dimana ion tersebut merupakan satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa adalah suatu  zat yang apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-, dan ion tersebut merupakan ion satu-satunya yang ada di dalam larutan. Menurut teori J.N Bronsted dan T.N Lowry, asam adalah suatu zat pemberi proton (proton donor). Basa adalah suatu zat penerima proton (proton aseptor). Menurut teori G.N Lewis, asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron tersebut. Basa adalah zat yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi.

Indikator alami adalah indikator yang terbuat dari bahan-bahan alami yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam dan basa. Indikator alami yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga Sepatu, bunga Hidrangea, Kol ungu, mahkota bunga Mawar , kembang Kertas.
Dengan menggunakan ekstrak mahkota bunga mawar sebagai indikator maka diperoleh kesimpulan bahwa sifat larutan akan ditunjukkan dengan warna antara lain sebagai berikut.
1)   bersifat asam ditandai dengan warna merah muda, merah, dan merah jambu tua.
2)   bersifat basa ditandai dengan warna hijau dan cokelat.
3)   bersifat netral ditandai dengan warna bening.
 
3.2 Saran
Setelah melakukan praktikum diatas, sebaiknya perhatikan kebersihan peralatan praktikum setelah menggunakan dan disimpan ditempatnya semula agar tidak mendatangkan dampak buruk yang tidak terduga dan pada saat peralatan tersebut akan digunakan kembali maka diharapkan tak ada kotoran yang masih melekat pada peralatn tersebut karena akan memperhambat proses penelitian berikutnya.

    


DAFTAR PUSTAKA



Anomim , http://esdikimia.wordpress.com/2012/05/23/indikator-asam-basa/ (Online), (diakses pada 26 Januari 2014).

Anomim , http://bisakimia.com/2013/11/09/indikator-asam-basa/ (Online), (diakses pada 28 Januari 2014).

Anomim , http://www.ilmukimia.org/2013/01/teori-asam-dan-basa.html (Online), (diakses pada 2 Februari 2014).

Anomim ,file:///E:/kumpulan bahan paper/laporan-pengujian-larutan-asam-basa.html (Online),  (diakses 10 Februari 2014).

Chemistry, 2013. Indikator Asam Basa Alami. http:///E:/kumpulan bahan paper/Chemistry INDIKATOR ASAM BASA ALAMI.html (Online), (diakses 13 Februari 2014).

Horale, Parning, Tiopan. 2012. Kimia 2B. Agustus. Cetakan Pertama. Jakarta: Yudhistira .

Nadhirah, Syarifah, 2011. Kumpulan Bahan Paper. http:///E:/kumpulan bahan paper/Asam Basa (Online), (diakses 20 Januari 2014).

Wijayanti, rizki, 2012. Praktikum Indikator Asam Basa. http://rzkwijayanti.blogspot.com/2012/02/praktikum-indikator-asam- basa.html (Online), (diakses pada 26 Januari 2014).

Winarto, dwi, 2012. Teori Asam Basa. file:///E:/kumpulan bahan paper/teori.html (Online), (diakses pada 26 Januari 2014).